Viral..!! Doa Ampuh Ibunda “Beudoh Aneuk Mak” Jenazah Tata Agusniati Korban Mobil Jatuh Ditemukan
SUBULUSSALAM - "Beudoh Neuk, Beudoh Neuk. Beudoh Aneuk Mak. Beudoh Neuk. Getanyoe jak woe Neuk. Beudoh Neuk. Beudoh laju Neuk. Beudoh Aneuk Mak. Allahu Akbar!"
Demikian kalimat yang terdengar dari bibir Samsidar (44) ibunda Tata Agusniati, Kamis (16/12/2021) di pinggir sungai Lae Kombih, Desa Sikelang, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.
Kalimat "Beudoh Neuk, Beudoh Aneuk Mak, Tanyoe jak woe" terus terucap dari bibir sang ibu sambil menepuk-nepuk air Sungai Lae Kombih, Desa Sikelang, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.
Kalimat Beudoh Neuk, Beudoh Aneuk Mak, Getanyoe Jak Woe Neuk tersebut adalah bahasa Aceh yang jika dideskripsikan ke dalam bahasa Indonesia artinya, “Bangun Anakku, Bangunlah Anakku, Bangunlah Anak Bunda, Kita Pulang Nak, Ayo Kita Pulang ke Rumah Anakku.”
Kalimat itu terucap mengingat lamanya jasad Tata Agusniati ditemukan bahkan hingga memasuki hari ke 5 pascajatuhnya mobil travel Toyota Kijang Innova BL 1537 EF ke jurang dan masuk dalam sungai Lae Kombih di kawasan Pakpak Bharat, Sumatera Utara.
Samsidar baru tiba di lokasi pencarian korban mobil jatuh, Desa Sikelang, Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam bersama putri bungsunya Anisa Ramadhani (16).
Semula, istri Zubir Hasan (53) itu memang sengaja tidak dibawa ke lokasi pencarian karena ditakuti akan shock atau drop mengingat hati seorang ibunda yang pasti rapuh atas musibah dialami anaknya.
Namun, karena lamanya jasad Tata Agusniati ditemukan, akhirnya sang ibunda turun langsung ke lokasi mendoakan sang anak.
Luar biasa, betapa mustajabnya doa sang ibunda terhadap anak. Kalimat Beudoh Neuk, Beudoh Aneuk Mak, Tanyoe Jak Woe Neuk ternyata menjadi doa ampuh hingga jasad Tata Agusniati berhasil ditemukan warga di hari tersebut.
Allah SWT benar-benar mengabulkan doa sang ibunda agar jasad putri pertamanya itu segera ditemukan dan dapat dibawa ke kediamannya di Meulaboh, Aceh Barat.
Pemandangan ketika doa sang ibunda terkabul ini langsung disaksikan oleh sejumlah wartawan yang hadir do lokasi dan termasuk masyarakat dan beberapa tim di sana.
Jasad mahasiswi STIKes Helvetia Medan yang beralamat di Jalan Imam Bonjol, Dusun Cot, Desa Seuneubok, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat berhasil dievakuasi ke daratan sekitar pukul 11.00 WIB.
Awalnya, belum diketahui secara jelas identitas jasad yang ditemukan warga bernaa Kamal atau lebih dikenal Rajo Tumangger tersebut.
Ternyata, doa ibu terhadap anak memang benar-benar terbukti ampuh. Hal ini terlihat ketika usaha Samsidar mendoakan agar jasad sang anak segera ditemukan memanggil dengan menepuk air Sungai Lae Kombih seraya berdoa.
Isak tangis pecah di keluarga itu. Bibir Samsidar gemetar menahan pilu. Butiran bening mengalir deras dari balik bola mata wanita kelahiran Gaseu, 6 Agustus 1977 tersebut.
Para kerabat tampak menenangkan sang ibunda almarhumah Tata Agusniati. Tubuh wanita ini mulai lunglai hingga harus dipapah para kerabat dan suaminya Zubir Hasan dari tepi sungai ke posko.
Selain Samsidar ada juga Anisa Ramadhani, adik Tata Agusniati berdoa seraya membawa buku surat yasin.
Sang adik juga tampak down atas apa yang menimpa kakaknya. Dia sempat terkulai dengan bibir gemetar dan mata berkaca-kaca menahan tangis pilu.
Kecelakaan mobil travel Toyota Kijang Innova BL 1537 EF yang jatuh ke jurang dan masuk dalam sungai Lae Kombih Minggu (12/12/2021) lalu telah merenggut nyawa Tata Agusniati.
Pencarian mayat Tata Agusniati memakan waktu hingga lima hari. Dia ditemukan setelah doa sang ibunda.
Tata Agusniati ditemukan tepat di hari dia yang harusnya mengikuti wisuda di Institut Yayasan Pendidikan Kesehatan Helvetia, Medan Sumatera Utara.
Yah, Kamis (16/12/2021) ini sejatinya adalah momen bahagia bagi almarhumah Tata Aguniati dan keluarga yang dijadwalkan diwisuda S1 kebidanan di Institut Kesehatan Helvetia Medan Sumatera Utara.
“Bagaimana hancurnya perasaan kami, karena besok seharusnya anak saya itu diwisuda. Dia kuliah dengan susah payah. Walaupun saya tidak punya uang tapi buat pendidikan anak, apapun saya perjuangkan,” terang Zubir ayahanda Tata Agusniati
Zubir mengatakan semua telah disiapkan untuk menyaksikan proses wisuda sang putri tercinta hari ini. Seharusnya, kata Zubir dia dan keluarga lain berjumlah delapan orang akan menyusul ke Medan pada Selasa (14/12/2021) lalu.
Tetapi apa daya, kepergian ke Medan ternyata berujung duka dan tak pernah kembali. Zubir dan keluarga memang menyusul namun untuk mencari keberadaan bukan menyaksikan prosesi wisuda sang putri.
Padahal, sebagai orang tua, Zubir sangat rindu menyaksikan prosesi wisuda sang anak tercinta sebagaimana ayah-ayah lain.
Tata, kata Zubir adalah sosok anak yang baik, giat belajar dan berprestasi. Di sekolah selalu meraih prestasi.
Tata Agusniati adalah mahasiswi jurusan SI Kebidanan di Medan Sumatera Utara bersama rekannya bernama Khairumi (22) warga Desa Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat.
Jasad Khairumi telah ditemukan lebih dahulu yakni pada hari kedua pascakejadian mobil jatuh atau Senin (13/12/2021).
Khairumi ditemukan tepat di hari dia yang seharusnya menjalani Yudisium, sedangkan Tata Agusniati ditemukan pada hari dia sejatinya diwisuda.(Data Serambi News)
Komentar
Posting Komentar