Petani Cabai di Pidie Jaya Mengeluh akibat Harga Cabai Menurun Drastis
Sejak sepekan terakhir harga cabai merah dan cabai hijau di kawasan Desa Paru Kide, Kecamatan Bandar Baru Lueng Putu, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, harga cabai di tingkat petani menurun dratis.
Muhammad Jali, (60) salah seorang petani cabai warga desa paru kide, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya, Aceh, menyebutkan bahwa dirinya baru saja memanenkan cabai nya.
Namun menurut dia harga Cabai merah sejak sepekan terakhir menurun dratis, bahkan satu kilo gram cabai merah yang dijual nya kepasar perkilo nya di jual Rp. 15.000 Ribu rupiah perkilo gramnya.
Begitu juga dengan kondisi harga cabai hijau pun yang di jualnya juga berkisar Rp.15.000 ribu rupiah perkilogram nya.
Sebelum nya harga nya cabai merah mencapai Rp.40.000 hingga sampai Rp.45.000 ribu rupiah perkilogramnya.
"Ini cabai nya baru saja saya panen, namun dengan kondisi harga cabai yang sangat murah membuat diri nya lesu," sebut Muhammad.
Selain itu dia juga mengaku bahwa cabai ini baru saja panen perdana untuk pertama kali dengan hasil nya hanya 4 kilo gram saja karena buah pertama.
Lahan cabai yang memiliki 2700 batang pohon cabai yang sudah memasuk masa panen, dengan modal yang di keluarkan nya yaitu untuk membeli bibit dua kilogram dengan harga Rp 90.000 ribu rupiah,dan dua sak pupuk dengan harga satu sak lima ratus ribu rupiah maka satu juta rupiah.
Muhammad Jali tak mengetahui apa penyebab harga cabai hingga turun dratis selama ini, kemungkinan menurut dia akibat imbas Pandemi covid-19 maka harga cabai pun turun karena sepi pembeli selama ini.
Dia berharap kepada pihak pemerintah agar membantu para petani cabai untuk modal yang di butuhkan agar bisa terus melakukan penanaman cabai meskipun saat ini sedang di landa pandemi covid-19 supaya ekonomi warga tetap terjaga. (Masjhon)
Muhammad Jali, (60) salah seorang petani cabai warga desa paru kide, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya, Aceh, menyebutkan bahwa dirinya baru saja memanenkan cabai nya.
Namun menurut dia harga Cabai merah sejak sepekan terakhir menurun dratis, bahkan satu kilo gram cabai merah yang dijual nya kepasar perkilo nya di jual Rp. 15.000 Ribu rupiah perkilo gramnya.
Begitu juga dengan kondisi harga cabai hijau pun yang di jualnya juga berkisar Rp.15.000 ribu rupiah perkilogram nya.
Sebelum nya harga nya cabai merah mencapai Rp.40.000 hingga sampai Rp.45.000 ribu rupiah perkilogramnya.
"Ini cabai nya baru saja saya panen, namun dengan kondisi harga cabai yang sangat murah membuat diri nya lesu," sebut Muhammad.
Selain itu dia juga mengaku bahwa cabai ini baru saja panen perdana untuk pertama kali dengan hasil nya hanya 4 kilo gram saja karena buah pertama.
Lahan cabai yang memiliki 2700 batang pohon cabai yang sudah memasuk masa panen, dengan modal yang di keluarkan nya yaitu untuk membeli bibit dua kilogram dengan harga Rp 90.000 ribu rupiah,dan dua sak pupuk dengan harga satu sak lima ratus ribu rupiah maka satu juta rupiah.
Muhammad Jali tak mengetahui apa penyebab harga cabai hingga turun dratis selama ini, kemungkinan menurut dia akibat imbas Pandemi covid-19 maka harga cabai pun turun karena sepi pembeli selama ini.
Dia berharap kepada pihak pemerintah agar membantu para petani cabai untuk modal yang di butuhkan agar bisa terus melakukan penanaman cabai meskipun saat ini sedang di landa pandemi covid-19 supaya ekonomi warga tetap terjaga. (Masjhon)
Komentar
Posting Komentar