Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Viral....!! ada apa dengan Pocong Korban Covid-19 Bergentayangan Sosialisasi Protkes di Ulim

Gambar
Kapolsek Ulim Ipda Budiono, S.E., M.M bersama Tim Covid Kec. Ulim Kab. Pidie Jaya Pidie Jaya -  Sosok pocong korban Covid-19 jadi-jadian mengejutkan pengunjung di warung kopi di Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya, Selasa malam (25/5/2021). Aksi pocong tersebut merupakan cara polisi untuk mensosialisasikan protokol kesehatan pada masyarakat dan pengelola warkop. Menurut Kapolsek Ulim, Ipda Budiono, kehadiran pocong ini bukan untuk menakut - nakuti masyarakat. Tetapi untuk mengedukasi masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul wabah Covid-19 masih mengintai. Konsep pocong dipilih agar masyarakat ingat, bahwa Covid-19 masih mewabah. Jika tidak waspada, maka nyawa ancamannya.  Oleh karena itu, dalam sosialisasi ini pihaknya juga  digambarkan sebagai petugas kesehatan lengkap dengan baju hazmat. Hal tersebut untuk menekankan, bahwa Covid-19 tidak bisa diremehkan. Namun bisa dicegah dengan patuh protokol kesehatan Covid-19. “Ini menjadi salah satu upaya kita unt

SANG KOORDINATOR KPAYD PIDIE JAYA BRIPKA JONNI RAHMAD SIAP MENDAMPINGI DAN MEMFASILITASI LINDA ASYURA PENDERITA LUPUS UNTUK BEROBAT KEMBALI

Gambar
Bripka Jonni Rahmad Salah satu personel Bagsumda Polres Pidie Jaya Pidie Jaya  - Bripka Jonni Rahmad Koordinator Komunitas Peduli Anak Yatim dan Dhuafa (KPAYD) Pidie Jaya menyampaikan keinginannya untuk mendampingi Linda Asyura (16) anak warga miskin di Gampong Paru Keude Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya untuk berobat kembali ke Banda Aceh. InsyaAllah, kami siap mendampingi Linda Asyura, Siswi kelas I SMA Bandar Baru yang divonis dokter menderita lupus eritematosus sistemik atau juga disebut systemic lupus erythematosus, kata Jonni. Siswi miskin ini mengindap penyakit radang yang disebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri, ini harus segera dibantu untuk diobati, linda butuh pertolongan dan penangan yang tepat, ujar Jonni Rahmad. Diketahui, "Linda Asyura pernah dirawat di RSUZA Banda Aceh, karena terkendala biaya pendampingan pasien, orang tua tidak bisa bertahan di Banda Aceh dengan berat hati sang ayah dan ibundanya membawa p

Linda Asyura, Anak Keluarga Miskin Penderita Lupus di Pijay Mengharapkan Uluran Tangan untuk dapat berobat serta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

Gambar
Linda Asyura (16) Keluarga Miskin terbaring tak berdaya akibat sakit yang dideritanya sejak 6 bulan terakhir PIDIE JAYA - Linda Asyura (16) anak keluarga miskin yang menderita sakit sejak satu tahun yang lalu, kini hanya bisa berbaring lemas ditempat tidur lusuh digubuk reot milik orang tuanya di Gampong Paru Keude Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya Aceh. Saat dikunjungi di rumahnya, Kamis, 20 Mei 2021, Linda Asyura sedang bersama ayah kandungnya dirumah papan nan reot milik orang tuanya yang kesehariannya bekerja sebagai tukang ojek (RBT). Linda terlentang lemas sambil menatap sejumlah orang yang menyambanginya, miris, sedih dan pilu itulah kata-kata yang tepat kita lontarkan untuk Linda Asyura siswa kelas I SMA 2 Bandar Baru, kini sudah tidak bisa beranjak lagi dari tempat tidurnya. Bukhari (61) pria miskin tukang ojek orang tua kandung dari Linda Asyura menceritakan tentang kondisi buah hatinya yang mengalami sakit sejak satu tahun silam. Menurut ceri

Pemda Pidie Jaya mengajak seluruh Masyarakat Pidie Jaya untuk Mendoakan Warga Palestina.

Gambar
Bupati Pidie Jaya H.Aiyub Abbas Saat membuka acara Rapat di Gedung Serbaguna Pidie Jaya. Pidie Jaya - Bupati Pidie Jaya, H. Aiyub Abbas mengajak masyarakat masyarakat untuk mendoakan bangsa Palestina. Ajakan tersebut Bupati sampaikan melalui surat himbauan, Selasa (18/5/2021) . "Ini adalah ajakan pada semua. Mari kita doakan pada saudara kita di Palestina, diberikan kekuatan dan ketabahan dalam melewati masa yang tidak mudah ini." Dengan doa dan bantuan lainnya. Semoga itu bisa memberikan kekuatan, ketabahan bagi mereka yang ada di Palestina," katanya. "Tidak ada hal yang wajib kita lakukan untuk mereka, saudara-saudara kita di Palestina, selain mengirimkan doa sebanyak-banyaknya kepada kaum Muslim Palestina." Selain itu, masyarakat dapat membantu dengan bantuan materil lainnya. Setidaknya untuk meringankan beban mereka yang ada disana."Ya, dengan doa dan bantuan lainnya. Semoga itu bisa memberikan kekuatan, ketabahan bagi mereka y

KPAYD Berkolaborasi dengan CYDC dan King Donat Pidie Jaya dalam Rangka Berbagi Menjelang Lebaran Idul Fitri 1442 H

Gambar
Tim KPAYD, CYDC dan King Donat Pidie Jaya Berphoto bersama sebelum berangkat membagikan Sembako di seputaran Pidie Jaya Pidie Jaya  Children and Youth Disabilities for Change (CYDC) berkolaborasi dengan Komunitas Peduli Anak Yatim dan Dhuafa (KPAYD) dan King Donut Pidie Jaya berbagi paket sembako dan paket kue berbuka kepada sejumlah kaum Difabel di Kabupaten Pidie Jaya, Senin (10/5/2021). Kepedulian tinggi ditunjukan oleh sejumlah relawan yang tergabung dalam CYDC dan KPAYD terhadap para kelompok penyandang disabilitas di Kabupaten Pidie Jaya. Bertepatan dengan bulan Suci Ramadan dan menjelang lebaran ini, para relawan mendatangi sejumlah kecamatan di Kabupaten Pidie Jaya untuk berbagi ceria dan kebahagian dengan para Difabel, ungkap Fajrillah M Ben Koordinator CYDC Pidie Jaya. Fajri dan teman-teman relawan KPAYD membagikan paket sembako kepada penyandang disabilitas, di Kecamatan Trienggadeng, Panteraja, Meureudu, Meurah Dua, Ulim, Jangka Buya, Bandar Baru dan Bandar Dua.

Sadis...!! Oknum Satpol PP Pidie Jaya menipu Lansia dengan dalih mengurus untuk dijadikan Veteran

Gambar
Salah Seorang Lansia bernama Tihawa (89 thn) Korban penipuan oleh salah satu oknum Satpol PP di Pidie Jaya PIDIE JAYA . Sejumlah warga orang lanjutan usia (lansia) di kawasan Kecamatan Bandar Baru Lueng Putu, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, mengaku telah di tipu oleh seorang oknum yang bernama Kaoy dengan berdalih akan memasukannya sebagai veteran dan mendapatkan gaji. "Dia datang kerumah sendiri meminta Poto copy kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga, serta meminta sejumlah uang dengan alasan untuk memuluskan pengurusan nya di kota Banda Aceh," ungkap Nek Tihawa, (89) Warga Gampong Cut Langieng, Kecamatan Bandar Baru. Namun mengaku kali pertama korban di tipu dengan jumlah uang seratus ribu rupiah, bahwa biaya untuk pengurusan pembuatan kartu keluarga dan ongkos mobil menuju ke Kota Banda Aceh. Selang beberapa lama pelaku kembali datang kerumah korban dengan alasan lainnya dan kembali meminta uang sejumlah tiga ratus ribu rupiah kepada korban dengan alasan ya

Sedih...!! Janda Miskin Bersama Dua Anak Gadis Tinggal Di Gubuk Dengan Kondisi Memprihatinkan dan Butuh Uluran Tangan

Gambar
Koordinator KPAYD bersama Ketua KPAYD dan Komunitas Pijay Gleh dan Ijti Mengunjungi Rumah Sdri Ti Halimah (Janda Miskin bersama 2 orang anaknya) tinggal di Rumah berukuran 3x5 di Gampong Reudeup Kec. Panteraja Kab. Pidie Jaya Pidie Jaya -Salah Seorang Janda Miskin bertiga dengan anak gadis nya terpaksa harus tinggal di gubuk ber ukuran tiga kali lima meter rumah reot bantuan dari warga setempat. Ti Halimah (50) janda miskin warga Desa Reudep, Kecamatan Pante Raja, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, sudah bertahun - tahun tinggal di rumah tak layak huni bertiga dengan anak gadis nya yang sudah putus sekolah. Menurut Ti Halimah bahwa dirinya bersama dua anak gadis nya ini sudah bertahun tahun tinggal di rumah tak layak huni dengan kondisi kehidupan sehari hari hanya dari belas kasihan orang lain dan tentangga. Sejak suami sudah meninggal sekitar lima tahun lalu kondisi kehidupan Meraka tak jelas sehari hari, sebelum nya mereka menyewa rumah milik orang lain, harga sewa l

Miris...!!! Warga Miskin Tak Mampu Belikan Baju Lebaran Buat Anaknya

Gambar
Tim Komunitas KPAYD, Pijay Gleh dan Ijti saat mengunjugi rumah Sdra Yusri di Desa Muka Blang Kec. Panteraja Kab. Pidie Jaya PIDIE JAYA, -  Miris pasangan suami istri (Pasutri) Yusri dan Rahmi warga Desa Muka Blang, Kecamatan Pante Raja, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, mereka sudah tujuh tahun tinggal di rumah tak layak huni. Rumah ukuran tiga kali empat meter ini dengan kondisi tak memiliki kamar dan dapur, rumah ini merangkap semua nya mereka hanya memiliki satu tempat tidur bersama anak nya yang masih kecil dan balita. Rahmi pemilik rumah reot itu menceritakan bahwa kondisi perekonomian saat ini belum berpihak kepada nya, di mana suami nya bekerja sebagai nelayan dan buruh bangunan dengan penghasilan pas - pasan. "Ya beginilah kondisi kami pak, jangan kan buat untuk membangun satu unik rumah yang layak, bahkan untuk ingin membelikan baju baru lebaran buat anak aja tak sanggup," cerita Rahmi sambil meneteskan air mata nya. Pasangan suami ini m